Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang
Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang
adalah salah satu
stasiun pengamat
terletak dekat dengan Equator (katulistiwa) di Kototabang Kec.palupuh Kab.Agam
Sumatera Barat dengan posisi 100,32 BT 0,23 LS dan ketinggian 900 m di atas
permukaan laut. Pembangunan Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang dikarenakan
kurangnya data-data Meteorologi untuk daerah Indonesia bagian Barat. Menurut
beberpa ahli menyimpulkan daerah ini merupakan daerah penyimpan bahang (panas)
baik panas sensibele maupun panas laten terbesar bagi pembentukan awan-awan
raksasa, seperti awan kumulonimbus (Cb) sebab daerah ini terletak di daerah
yang dekat dengan Katulistiwa dan letak geografisnya yang unik, yakni diapit
oleh dua benua besar (asia dan Australia) dan dua Samudera besar (Pasifik dan
Hindia) yang dikenal sebagai kawasan benua maritim.Stasiun Pengamat Dirgantara
Kototabang diresmikan oleh Mentri Negara Riset dan Teknologi DR.AS Hikam pada
tanggal 26 Juni 2001.
FUNGSI
Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang
menpunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengolahan, perekaman dan pelaporan
data meteorologi parameter klimatologi, atmosfer, Ionosfer, Geomagnet dan
pemeliharaan alat agar dapat beroperasi sebaik mungkin.
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia terdiri dari 26
orang, yang terdiri dalam bebrapa bagian diantaranya Peneliti, teknisi,
administrasi. Tenaga teknisi ini berasal Sarjana Elektro, Sarjana Komputer,
Diploma teknik Elektro dan beberapa orang lulusan Teknik (STM), dan sudah
bekerja semenjak SPD Kototabang ini dioperasikan.
SUMBER DAYA PERALATAN
Peralatan yang ada di SPD KotoTabang
dan sekitarnya sekarang ini adalah sbb :
Radar Atmosfir
Equator ( EAR )
RADAR ATMOSFER EQUATOR
Radar ini di Frekwensi 47 mhz dengan kekuatan 100Kw, antene yagi
sebanyak 560 pada diameter 110 , pacaran diarahkan sampai sudut
30 dari Zenit dengan jarak pengamatan 1,5 hingga 20 km atau diatas
90 km pada pengamatan anomaly Ionosfer. Radar ini merupakan radar Atmosfer
katulistiwa terbesar dan termoderen di dunia dan merupakan Radar keempat
terbesar untuk kawasan dunia setelah
Jicamarca (Peru), MST
radar (India0 dan MU Radar (Jepang)
Radar ini berfungsi
untuk mendapakan arah dan kecepatan Angin dalam tiga dimensi , baik itu angin
Zonal,Angin Meridional , Vertikal
maupun horizontal
RADIOMETER
Radiometer di Install di SPD Kototabang
Kec.Palupuh Kab.Agam Sumatera Barat, pada bangunan kecil dgn ketinggian
1,5 m dari permukaan tanah. Pengamatan sampai ketinggian 10 km dengan resolusi
beberapa menit dan Observasi pada 5 channels dari 22 sampai 30 GHz.
Radimeter ini berfungsi untuk mendapatkan data Kelembaban sampai ketinggian 10
km, untuk ketinggian 1-10 km resolusinya 250 m dan ketinggian 0 – 1 km
resolusinya 100 m.
Optical Rain Gauge berfungsi untuk
mendapatkan data curah hujan (Rainrate) secara terus menerus di Install di SPD
Kototabang. spesifikasi ORG adalah sbb :
-
Curah hujan : 0,1 - 500 mm/jam
- Resolusi : 0,001 mm
- Sampling : 1 menit
Radar ini di Frekwensi 9,74 Ghz, Peak
power 40 kW, Antene berdiameter 1,2 m, berat 250 kg, rotasi antene 2 rpm dan
daerah pengamatan dari 0,25 – 31,5 km. Fungsi Radar ini untuk mendapatkan data
awan, baik berupa sebaran posisi dan
arah penjalarannya,
di Install di SPD. KotoTabang.
X-DOPPLER RADAR
Radar ini juga berfungsi untuk
mendeteksi posisi sebaran awan, penjalaran awan, dan juga menentukan posisi
hujan. Radar ini di Install di sugaipuar Kab.Agam mulai bulan desember tahun
2003 berakkhir desemeber 2005 dan jakauan wilayah yang diamati sekitar 90 km
Berfungsi untuk mendapatkan data-data
besarnya butiran hujan dan mulai pengamatan tahun 2003, Menggunakan Camera
sebagai sensor dalam pengamatan.
Alat ini berfungsi untuk mendapatkan
ketinggian awan. Diiukur mulai dari permukaan sampai dengan dasar awan,
beroperasi secara otomatis dan terus menerus. Dinstall di SPD KotoTabang, dan
mulai pengamatan tahun 2003.
RASS
RASS mempunyai speaker dan Profiler
khusus. Speker ini memancarkan suara arah vertikal dengan f~2000 Hz, dengan
menfaatkan gelombang suara untuk mendapatkan profil temperature vertical sampai
ketinggian kurang lebih l - 20 km, dan RASS (Radio Acustik Sound System) ini
dapat mendeteksi per 2 menit.
gambar bawah - Radio Acustik Sound
System ( RASS), gambar bawah - cara kerja RASS.
Radar ini di Frekwensi 24,1 GHz,
Transmit power 50 mW, receiver- offaet
parabolic dengan dia meter 0,6 m. Fungsinya untuk mendapatkan data kandungan
uap air yang ada di atmosfer, pengamatan otomatis dan data yang didapat real
time dan kontinyu.
Microbarografs Install pada tahun 2003
berfungsi untuk mendapatkan data tekanan permukaan secara kontinyu dan di
tempatkan di tiga lokasi :
Kototabang, Bukittinggi, dan Maninjau Dengan
jarak antara ketiga posisi sekitar 30 km.
EAR
|
S
00 12' 16.1"
|
E
100 19' 12.7"
|
Bukittinggi
|
S
00 19' 18.1"
|
E
100 23' 06.4"
|
Maninjau
|
S
00 17' 55.0"
|
E
100 13' 28.6"
|
Resolusi
tinggi
|
100m
|
50m
|
Maksimumketinggian
|
1km
|
1.5km
|
Waktu
rata-rata
|
60
sec
|
60
sec
|
Radar yang berguna untuk memonitor
meteor yang jatuh di Atmosfer. Dan untuk melihat keadan angina dari
meteor-meteor ini.
Imager Airglow.
Airglow berfungsi untuk mengamati
perilaku atmosfer (Gelombang- gelombang)
diakibatkan oleh
cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di
daerah Atmosfer atas.
GPS ( Global Position System )
GPS ada 2 macam (GPS Centilasi dan GPS
TEC), GPS TEC berguna untuk menentukan total
electron content (TEC) Ionosfer , yang berfungsi mengetahui koreksi ionosfer
dan gangguanya untuk keperluan komunikasi dan navigasi
Rain Gauge alat pengukur curah hujan .
Magnetometer
Alat ini menghasilkan parameter
Geomagnet ,komponen H,D dan Z.dan kerjasama antara LAPAN, BMG ,RASC.
Ionosonda.
Mengamati Ionosfer Meliputi frekwensi
Maksimum, minimum dan frekwensi optimum Keluarannya dalam bentuk
Ionogram
LIDAR
Alat ini berfungsi untuk mengukur
Areosol, debu dan dan lainya, pengamatan dapat
mencapai ketinggian sekitar 60 km. dan bisa mencapai ketinggian 90 km
Alat ini berfungsi untuk komunikasi
menggunakan satelit untuk mempelancar komunikasi data.
BIDANG-BIDANG PENELITIAN YANG TERKAIT
No
|
Bidang
|
Penelitian
|
Peralatan
|
1
|
Permodelan Iklim
|
1.
Pembetukkan awan
2.
Coupling antara atmosfer dan Ionosfer
3.
Aktivas
awan, dan hujan
|
EAR, X-Band radar,
Radiometer, RASS, Desdrometer, ORG,
Microrain Radar dan
MicroBarografs
|
2
|
Pengkajian Ozon dan Polusi Udara
|
1.
Penelitian tentang Aerosol debu dll
|
Lidar
|
3
|
Aplikasi Klimatologi dan Lingkungan
|
1.
Stabilitas Udara
2.
Profil temperature, tekanan dan Kelembababan
|
Radiosonde
|
4
|
Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa
|
1.
Pengaruh Magnet bumi terhadap gelombang Atmosfer
|
Magnetometer
|
5
|
Matahari dan Antariksa
|
1.
Meteor dan
Angin
|
MWR
|
6
|
Ionosfer Dan TelKom
|
1.
Gel . Gravitasi Atmosfer
2.
Variasi dan penjalaran energy pada thermosfer dan
Ionosfer
|
|
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Radar (dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari radio
detection and ranging, yang berarti deteksi dan
penjarakan radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak
dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan hujan.
Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari
singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding). Gelombang radio
kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema
yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan,
pemantul gema dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang ditentukan jenisnya.
Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat dengan mudah
dideteksi dan diperkuat.
Gelombang radio radar dapat diproduksi
dengan kekuatan yang diinginkan, dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan
kemudian diamplifikasi( diperkuat ) beberapa kali. Oleh karena itu radar
digunakan untuk mendeteksi objek jarak jauh yang tidak dapat dideteksi oleh
suara atau cahaya. Penggunaan radar sangat luas, alat ini bisa digunakan di bidang
meteorologi, pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecpatan oleh polisi, dan
terutama oleh militer.
Penjelasan
1.
Sistem di atas merupakan sistem
pencarian atau pelacakan atau disebutnjuga deteksi obyek tertentu sesuai dengan
kemampuan alat yang digunakan.
2. Elemen yang terpenting dari sistem
ini adalah pemancar, karena kekuatan sinyal suatu radar ditentukan oleh
kualitas pemancar itu sendiri, serta kestabilan daya listrik yang digunakan.
3.
Atribut penting dari elemen tersebut
adalah:
a.
SDM, karena maksimal atau tidaknya alat
ini bekerja tergantung pada pemahaman pengoperasian alat tersebut.
b.
Iklim, sebab mempengaruhi kestabilan gelombang yang
diterima.
c.
Ketinggian, karena penempatan radar
pada ketinggian tertent mempengaruhi jangkauan radar tersebut.
4.
Diagram cara kerja sistem radar:
|Obyek Yang dideteks|
?
|Gelombang|
?
|Antena / Receiver| ?|Komputer / Alat display
lainnya|
?
|Posisi, Kordinat, Keadaan, Suhu dll|
5.
Grafik salah satu sistem radar yang
kita ambil sebagai contoh:
Grafik Resolusi
Radiometer
Referensi yang
digunakan:
IF 17-K/II/S1
10107919
KONSEP TEKNOLOGI